DetailModel Pembelajaran Abad 21. By Admin Posted on February 17, 2020. 1) pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, 2) multi interaksi dalam proses pendidikan, 3) lingkungan belajar yang lebih luas, 4) peserta didik aktif menyelidiki dalam proses belajar, 5) apa yang dipelajari kontekstual dengan anak, 6) pembelajaran berbasis tim, Pages

Karakteristik Guru Abad 21 - Tidak terasa kita sudah berada di abad 21, perkembangan di dunia pendidikan pun semakin pesat. Utamanya guru di abad 21 perlu melakukan berbagai perubahan untuk mengikuti perkembangan zaman. Karakteristik Guru Abad 21 Bagi anda yang ingin tetap eksis di abad 21 sebagai seorang Guru, maka perlu memiliki beberapa karakter berikut ini. Guru disamping sebagai fasilitator, juga harus menjadi motivator dan inspirator. salah satu prasyarat paling penting agar guru mampu mentrasformasikan diri dalam era pedagogi siber atau era digital, adalah tingginya minat baca. guru pada abad 21 harus memiliki kemampuan untuk menulis. Mempunyai minat baca tinggi saja belum cukup bagi guru, tetapi harus memiliki keterampilan untuk menulis. Guru juga dituntut untuk bisa menuangkan gagasangagasan inovatifnya dalam bentuk buku atau karya ilmiah. guru abad 21 harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode belajar atau mencari pemecahan masalah-masalah belajar, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis TIK. Penguasaan terhadap e-learning bagi seorang guru abad 21 adalah sebuah keniscayaan atau keharusan, jika ingin tetap dianggap berwibawa di hadapan murid. Guru yang kehilangan kewibawaan di mata siswa adalah sebuah bencana, bukan saja bagi guru itu sendiri tetapi bagi sebuah bangsa karena kunci kemajuan bangsa adalah guru. Oleh karena itu kompetensi mengajar berbasis TIK adalah mutlak bagi guru pada abad 21. Jadi seorang guru harus mampu menerapkan model pembelajaran misalnya yang menggunakan pola hibrida hybrid learning, karena proses pembelajaran dalam abad 21 tidak hanya secara konvensional dengan tatap muka di kelas, tetapi juga secara online melalui situs pembelajarannya. Karakteristik guru abad 21 di tengah pesatnya perkembangan era teknologi digital, bagaimanapun harus mampu melakukan transformasi kultural. Karena itu transformasi mengandaikan terjadi proses pergantian dan perubahan dari sesuai yang dianggap lama menjadi sesuatu yang baru. Atau paling tidak mengalami penyesuaian terhadap kehadiran yang baru. Jika dipandang dari perspektif kritis, konsep transformasi seperti itu segera akan mengundang kecurigaan bahwa konsep transformasi mau tidak mau akan berbau positivistik. Ketika asumsi linearistik yang menjadi karakter utama positivistik, pastilah mengandaikan bahwa yang lama akan dipandang sebagai sesuatu yang tertinggal, atau paling tidak sedikit muatan kemajuannya. [ Pengertian Kompetensi Profesional Guru ] Pada pendidikan abad 21, guru diharap bisa mengubah pendekatannya dari pendekatan gaya lama kepada gaya yang lebih adaptif di zaman ini. Apa saja pendekatan tersebut? Life-long learner. Pembelajar seumur hidup. Guru perlu meng-upgrade terus pengetahuannya dengan banyak membaca serta berdiskusi dengan pengajar lain atau bertanya pada para ahli. Tak pernah ada kata puas dengan pengetahuan yang ada, karena zaman terus berubah dan guru wajib up to date agar dapat mendampingi siswa berdasarkan kebutuhan mereka. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan inovatif. Guru diharap mampu memanfaatkan variasi sumber belajar untuk menyusun kegiatan di dalam kelas. Mengoptimalkan teknologi. Salah satu ciri dari model pembelajaran abad 21 adalah blended learning, gabungan antara metode tatap muka tradisional dan penggunaan digital dan online media. Pada pembelajaran abad 21, teknologi bukan sesuatu yang sifatnya additional, bahkan wajib. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru yang tak pernah peka bahkan setelah mengajar bertahun-tahun bahwa pendekatannya tak cocok dengan gaya belajar siswa. Guru yang reflektif mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan siswa, bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran 🙂 Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21. Guru dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran. Selalu ada mutual respect dan kehangatan sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain itu guru juga membangun kolaborasi dengan orang tua melalui komunikasi aktif dalam memantau perkembangan anak. Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam pembelajaran kelas kekinian. Dalam hal ini, siswa memiliki peran aktif dalam pembelajaran sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karenanya, dalam kelas abad 21 metode ceramah tak lagi populer untuk diterapkan karena lebih banyak mengandalkan komunikasi satu arah antara guru dan siswa. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru akan mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa. pengelompokkan siswa di dalam kelas juga berdasarkan minat serta kemampuannya. Dalam melakukan penilaian guru menerapkan formative assessment dengan menilai siswa secara berkala berdasarkan performanya tak hanya tes tulis. Tak hanya itu, guru bersama siswa berusaha untuk mengatur kelas agar menjadi lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran. Demikianlah beberapa Karakteristik Guru Abad 21 yang harus dimiliki oleh seorang Guru di abad 21. Semoga bermanfaat.

Komunikasidua arah menjadi penanda penting karakteristik guru dan siswa abad 21. Komunikasi dua arah berperan penting sebagai sarana Guru untuk mengetahui sudut pandang dan perasaan siswa. Karakteristik siswa abad 21 tentu tak bisa disamakan dengan generasi-generasi sebelumnya. Mereka perlu mengenali potensi dirinya sendiri – bukan hanya
Lagi Rame! Pentingnya Izin Perpanjangan Izin Pemakaman Aturan dan Mahalnya Biaya Pemakaman di Jerman Denver Nuggets Juara NBA 2023! Study Tour, Bagian Kurikulum? Study Tour, antara Manfaat dan Kendala Wisata yang Cocok untuk Study Tour Pendidikan 10 Agustus 2021 1046 Diperbarui 10 Agustus 2021 1047 1314 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan. Sumber ilustrasi PEXELS/McElspeth Abad 21 ditandai dengan datangnya era media digital age yang sangat berpengaruh pada perubahan karakteristik peserta didik dan pengelolaan 21 sangat membutuhkan profil guru yang efektif, profesional dan memesona yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan abad 21. Pembelajaran abad 21 harus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dan pengelolaan pembelajaran yang berpusat pada anak. Guru sebagai fasilitator, motivator, mediator, dan pemimpin dalam proses artinya kewenangan dan kecakapan/ kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan jabatan yang diembannya. Adapun kompetensi guru yang harus dimiliki adalah Kompetensi Pedagogik kemampuan guru dalam pemahaman terhadap peserta didik mengelola pembelajaran merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Kompetensi inti pedagogik meliputi a Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, b menguasai karakteristik peserta didik yang meliputi aspek yaitu, fisik, moral, sosial, emosional, ,kultural dan intelektual, c mengembangkan kurikulum , memanfaatkan teknologi informasi, d menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, e memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, f berkomunikasi secara efektif dan empati serta santu terhadap peserta didik, g melaksanakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, h menggunakan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, i melaksanakan tindakan kepribadian pribadi yang mencerminkan kepribadian yang mantap, dewasa, stabil, arif , berwibawa selalu memesona di hadapan peserta didik, humoris namun tegas, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian meliputi a bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial dan budaya, b menampilkan pribadi yang jujur, teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia, c menunjukkan sebagai pribadi yang arif, stabil, mantap, berwibawa dan memesona, d menjunjung tinggi kode etik sosial kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk bergaul dan berkomunikasi efektif dengan peserta didik, orang tua peserta didik, tenaga kependidikan , sesama pendidik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini meliputi a tidak bersikap diskriminatif, bersikap inklusif, dan obyektif, b berkomunikasi secara efektif, santun dan empati dengan peserta didik, orang tua, teman sejawat tenaga pendidikan dan masyarakat, c beradaptasi dengan lingkungan Profesional kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran yang luas dan mendalam isi materi pembelajaran, keilmuan materi dalam kurikulum, menambah wawasan keilmuan . Meliputi a penguaasaan materi , struktur, konsep dan pola pikir keilmuan, b penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar, c mengembangkan materi pembelajaran dengan kreatif, d memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, e mengembangkan keprofesionalannya dengan berkelanjutan. Kompetensi guru yang sudah dirumuskan oleh pemerintah yang meliputi keempat kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional perlu dikontekstualisasikan dan dilakukan penyesuaian supaya mampu mempersiapkan dan memprediksi kebutuhan belajar peserta didik dan masyarakat abad membaca artikel pendek ini, diharapkan anda khususnya para guru dapat mengukur sejauh mana anda memenuhi profesi guru yang efektif, kompeten dan BERMANFAAT Lihat Pendidikan Selengkapnya
Karakteristikseperti itu, adalah tidak cocok bagi pengembangan profesionalisme guru pada abad 21. Oleh karena itu, guru harus terus meningkatkan minat baca dengan menambah koleksi buku. Setiap kali terdapat masalah pembelajaran, maka guru perlu menambah pengetahuan melalui bacaan buku, baik cetak maupun digital yang bisa diakses melalui internet.
Guru abad 21 alias jaman now harus memiliki kemampuan khusus dan berbeda dengan guru jaman old. Di era globalisasi ini guru wajib beradaptasi dengan perubahan digital di semua sendi kehidupan. Siswa jaman now adalah siswa yang aktif, fleksibel, kreatif dan pokonya sangat berbeda dengan jaman dulu. Perubahan karakter masyarakat secara fundamental sebagaimana terjadi dalam abad 21 tentu berimplikasi terhadap karakteristik guru. Dalam pandangan progresif, perubahan karakteristik masyarakat perlu diikuti oleh transformasi kultur guru dalam proses pembelajaran. Jadi jika sekarang masyarakat telah berubah ke masyarakat digital, maka guru juga segera perlu mentransformasikan diri, baik secara teknik maupun sosio-kultural. Oleh karena itu perlu mengidentifikasi, karakteristik guru seperti apa yang mampu mentransformasikan diri pada era digital pada abad 21 sekarang ini. Terdapat ungkapan bahwa, buku bisa digantikan dengan teknologi, tetapi peran guru tidak bisa digantikan, bahkan harus diperkuat. Pada era sekarang, abad 21, guru harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif. Kemampuan para guru untuk mendidik pada era pembelajaran digital perlu dipersiapkan dengan memperkuat pedagogi siber pada diri guru. Guru yang lebih banyak berperan sebagai fasilitator harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis Kompas, 9 April 2018, hal. 12. Menurut Ketua Divisi Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI Smart Learning Center, Richardus Eko Indrajit mengatakan, guru harus mulai dibiasakan untuk merasakan pembelajaran digital yang terus berkembang. Sebab, penggunaan teknologi dalam pembelajaran berguna untuk memfasilitasi pembelajaran yang berkualitas. Buku bisa digantikan dengan teknologi. Konten pembelajaran sudah tersedia di internet. Namun, tetap ada peran guru yang tidak bisa digantikan. Di sinilah kita harus memperkuat guru sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk dapat memanfaatkan sumber belajar yang beragam. Oleh karena itu karakteristik guru dalam abad 21 antara lain Pertama, guru disamping sebagai fasilitator, jugaharus menjadi motivator dan inspirator. Lebih lanjut Eko Indrajit mengatakan, pada era sekarang, siswa sudah banyak mengetahui pembelajaran lewat internet terlebih dahulu, baru sekolah. Jangan sampai guru gagap menghadapi kondisi siswa yang lebih banyak tahu konten pembelajaran yang didapat dari internet. Oleh karena itu kemampuan guru sebagai fasilitator harus diperkuat. Guru dapat mengarahkan pembelajaran lebih banyak pada diskusi, memecahkan masalah, hingga melakukan proyek yang merangsang siswa berpikir kritis Kompas, 9 April, 2018, hal. 12. 10 Karakter Guru Abad 21 Kemampuan guru dalam posisi sebagai fasilitator, ini berarti harus mengubah cara berpikir bahwa guru adalah pusat teacher center menjadi siswa adalah pusat student center sebagaimana dituntut dalam kurikulum 13. Ini berarti guru perlu memposisikan diri sebagai mitra belajar bagi siswa, sehingga guru bukan serba tahu karena sumber belajar dalam era digital sudah banyak dan tersebar, serta mudah diakses oleh siswa melalui jaringan internet yang terkoneksi pada gawai. Ini memang tidak mudah, karena berkait dengan transformasi kultural baik yang masih berkembang dalam guru maupun siswa itu sendiri, dan bahkan salah satu prasyarat paling penting agar guru mampu mentrasformasikan diri dalam era pedagogi siber atau era digital, adalah tingginya minat baca. Selama ini berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa minat baca di kalangan guru di Indonesia masih rendah, dan bahkan kurang memiliki motivasi membeli atau mengoleksi buku. Tingkat kepemilikan buku di kalangan guru di Indonesia masih rendah. Bahkan sering terdengar pemeo bahwa penambahan penghasilan melalui program sertifikasi guru, tidak untuk meningkatkan profesionalisme guru, tetapi hanya untuk gaya hidup konsumtif. Sudah sering terdengar bahwa, tambahan penghasilan gaji guru melalui program sertifikasi bukan untuk membeli buku, tetapi untuk kredit mobil. Karakteristik seperti itu, adalah tidak cocok bagi pengembangan profesionalisme guru pada abad 21. Oleh karena itu, guru harus terus meningkatkan minat baca dengan menambah koleksi buku. Setiap kali terdapat masalah pembelajaran, maka guru perlu menambah pengetahuan melalui bacaan buku, baik cetak maupun digital yang bisa diakses melalui internet. Tanpa minat baca tinggi, maka guru pada era pedagogi siber sekarang ini akan ketinggalan dengan pengetahuan siswanya, sehingga akan menurunkan kredibilitas atau kewibawaan guru. Hilangnya kewibawaan guru akan berdampak serius bukan saja pada menurunya kualitas pembelajaran, tetapi juga bagi kemajuan sebuah bangsa. Ketiga, guru pada abad 21 harus memiliki kemampuan untuk menulis. Mempunyai minat baca tinggi saja belum cukup bagi guru, tetapi harus memiliki keterampilan untuk menulis. Guru juga dituntut untuk bisa menuangkan gagasan- gagasan inovatifnya dalam bentuk buku atau karya ilmiah. Tanpa kemampuan menulis guru akan kesulitan dalam upaya meningkatkan kredibilitasnya di hadapan murid. Guru yang memiliki kompetensi dalam menulis gagasan, atau menulis buku dan karya almiah, maka akan semakin disegani oleh siswanya. Sebaliknya, jika guru tidak pernah menulis, maka akan semakin dilecehkan oleh siswa. Oleh karena itu, jika sudah memiliki kemampuan untuk menulis gagasan, maka ketika terlibat dalam era digital bukan saja sebagai konsumen pengetahuan, tetapi juga produsen pengetahuan. Dengan kata lain, guru dalam era informasi sekarang ini, ketika terlibat dalam internet, bukan sekadar mengunduh, tetapi juga mengunggah karya-karya tulisnya yang bisa memberikan sumbangan pemikiran bagi upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Keempat, guru abad 21 harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode belajar atau mencari pemecahan masalah-masalah belajar, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis TIK. Penguasaan terhadap e-learning bagi seorang guru abad 21 adalah sebuah keniscayaan atau keharusan, jika ingin tetap dianggap berwibawa di hadapan murid. Guru yang kehilangan kewibawaan di mata siswa adalah sebuah bencana, bukan saja bagi guru itu sendiri tetapi bagi sebuah bangsa karena kunci kemajuan bangsa adalah guru. Oleh karena itu kompetensi mengajar berbasis TIK adalah mutlak bagi guru pada abad 21. Jadi seorang guru harus mampu menerapkan model pembelajaran misalnya yang menggunakan pola hibrida hybrid learning, karena proses pembelajaran dalam abad 21 tidak hanya secara konvensional dengan tatap muka di kelas, tetapi juga secara online melalui situs pembelajarannya. Jadi pembelajaran hibrida adalah sebuah pola pembelajaran yang mengombinasikan pertemuan tatap muka dengan pembelajaran berbasis online, teknologi hadir dalam proses belajar. Tujuan utamanya untuk keperluan memperluas kesempatan belajar, meningkatkan kualitas proses belajar, menumbuhkan kesempatan yang sama antarpeserta didik, dan berbagai kemungkinan lainnya. Melalui pola pembelajaran hibrida yang memanfaatkan perangkat komputer atau pun smartphone yang terkoneksi pada jaringan internet memberikan peluang seluas-luasnya bagi guru dan siswa untuk melakukan aktivitas belajar sambil melakukan aktivitas lain, termasuk rekreatif secara bersama-sama. Atau inilah yang disebut pembelajaran multitasking. Kehadiran e-learning guru abad 21 juga dituntut untuk kreatif dan inonvatif dalam memanfaatkan media baru new media untuk pembelajaran berbasis web. Oleh karena itu guru perlu mempunyai kompetensi untuk menerapkan mutltimedia. Kalau toh tidak membuat aplikasi sendiri, tetapi setidaknya bisa memanfaatkan dan menerapkan multimedia bagi pembelajaran. Demikian pula dengan gamifiication atau pembelajaran berbasis pada permainan yang sekarang semakin diminati oleh siswa, adalah peluang yang perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berbagai bidang studi yang selama ini dirasa sulit oleh siswa, seperti matematika, fisika, dan kimia misalnya, terbukti dapat menjadi pembelajaran yang menyenangkan melalui kreasi pembelajaran berbasis permainan. Dengan demikian, guru abad 21 juga perlu memiliki kemampuan perancangan pembelajaran berbasis permainan, sehingga proses belajar menjadi mudah dan menyenangkan, sekalipun itu pada bidang studi yang selama ini dianggap rumit dan membosankan. Kelima, karakteristik guru abad 21 di tengah pesatnya perkembangan era teknologi digital, bagaimanapun harus mampu melakukan transformasi kultural. Karena itu transformasi mengandaikan terjadi proses pergantian dan perubahan dari sesuai yang dianggap lama menjadi sesuatu yang baru. Atau paling tidak mengalami penyesuaian terhadap kehadiran yang baru. Jika dipandang dari perspektif kritis, konsep transformasi seperti itu segera akan mengundang kecurigaan bahwa konsep transformasi mau tidak mau akan berbau positivistik. Ketika asumsi linearistik yang menjadi karakter utama positivistik, pastilah mengandaikan bahwa yang lama akan dipandang sebagai sesuatu yang tertinggal, atau paling tidak sedikit muatan kemajuannya Wahyono, 2011. Selanjutnya Wahyono menjelaskan bahwa ketika transformasi digunakan untuk menjelaskan konsep transformasi budaya, maka mengandaikan terjadinya proses alih ubah nilai, sikap, dan praksis dalam aktivitas kebudayaan. Setidaknya terdapat proses penyesuaian dari nilai, sikap, dan praksis budaya lama menuju budaya baru. Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi yang menggunakan konstruksi budaya berbasis pada nilai budaya Barat, maka mau tidak mau nilai budaya lama masyarakat pengadopsinya harus melakukan penyesuaian-penyesuaian. Salah satu nilai yang imperatif dituntut oleh ilmu pengetahuan dan teknologi adalah apresiasi tinggi terhadap logika kausalitas, akurasi, presisi, detail, dan terukur. Di samping itu tentu saja penghargaan terhadap prinsip kejujuran, disiplin, dan kerja keras yang merupakan etos masyarakat Barat dan negara maju lainnya di kawasan Asia. Oleh karena itu tesis yang ditawarkan adalah, jika masyarakat, taruhlah yang masih mengikuti prinsip tradisionalisme, ingin menjadi masyarakat modern berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perlu melakukan transformasi kultural. Transformasi di sini mengandaikan terjadinya proses alih ubah nilai, sikap, dan praksis lama menuju yang baru. Transformasi kultural, bila diterapkan dalam kaitannya dengan perkembangan model pembelajaran hibrida, maka konsep transformasi kultural tentu mengandaikan proses alih ubah dari nilai tradisional ke nilai pembelajaran modern. Secara umum sudah berkembang persepsi bahwa model pembelajaran yang lebih lazim digunakan adalah berat pada karakter berorientasi pada guru teacher center daripada berorientasi pada peserta didik student center. Oleh karena pembelajaran online masuk kategori belajar berbasis media baru new media maka mengedepankan egalitarianism, kesetaraan, emansipatif, dan partisipatif dalam proses komunikasinya, maka student-center lebih sesuai dengan prinsip pembelajaran online. Dengan demikian diperlukan adanya transformasi kultural dari model pembelajaran yang berprinsip searah, top-down, dan memposisikan peserta didik sebagai pihak pasif, ke arah model pembelajaran konstruktivistik yang berorientasi pada peserta didik. Pandangan bahwa guru adalah sumber pengetahuan dan rujukan utama pengetahuan, perlu diubah ke arah pandangan bahwa sumber pengetahuan bersifat menyebar. Semua pada prinsipnya dapat menjadi sumber rujukan, tidak terkecuali peserta didik. Atau setidaknya murid adalah pihak yang aktif mengkonstruksi dan memaknai pesan. Begitulah, guru dalam pembelajaran abad 21 dituntut mengenali dan menguasai pembelajaran berbasis TIK. Jenjang kompetensi TIK yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pengajar atau guru untuk menerapkan model e-learning meliputi lima tahapan. Upaya dini yang harus dilakukan oleh pegelola sekolah adalah menyiapkan SDM guru yang melek TIK ICT literate. Ciri-ciri utama seorang guru yang melek TIK ialah guru yang menggunakan TIK secara tepat, berdasarkan kebutuhan belajar, kompetensi, karakteristik isi atau mata ajar, ketersediaan sarana. Selanjutnya ia mampu mensinergikan kompetensi ini dalam penyajian di kelas konvensional, yaitu bersama dengan peserta didik menggunakan TIK untuk proses belajar dan mengajar. Adapun guru yang mahir meggunakan TIK dapat menjadi guru TIK, yaitu menularkan perilaku positif dan mengintegrasikannya dalam materi ajar TIK serta menumbuhkan kesadaran dalam berinternet sehat, misalnya ia dapat menjelaskan bagaimana mengakses jejaring sosial sekaligus memanfaatkannya untuk diskusi suatu mata ajar tertentu Salma, 2016 4. Oleh karena itu, setelah guru memiliki karakteristik yang sesuai dengan tuntutan abad 21 yang serba digital, maka seorang guru juga perlu mempunyai kompetensi di bidang perancangan atau desainer pembelajaran. Disainer pembelajaran menjadi sosok yang harus lebih banyak berperan dalam menyelenggarakan e-learning. Desainer pembelajaran adalah ahli yang terbuka dan dinamis, mampu memecahkan masalah di tingkat trouble shooting, di depan monitor, atau hingga menjadi problem solver dalam tatanan menciptakan proses belajar maya yang “hidup”, interaktif, dan manusiawi Salma, 2016 5. Sumber Modul PPG Daljab
Adabeberapa karakteristik pembelajaran abad 21, antara lain: Sangat nyaman dengan globalisasi dan pengaruhnya terhadap cara bekerja dan bersosialisasi. Cenderung menunjukkan penerimaan dan toleransi terhadap orang lain. Mempunyai harapan tinggi terhadap relevansi dan makna kerja mereka. Mempunyai hubungan erat dengan internet.
Pada kesempatan kali ini admin akan berbagi sedikit informasi tentang 6 Karakteristik Guru Abad 21. Pembelajaran abad ke-21 telah banyak mengubah pola pengajaran dan pembelajaran kita selama bertahun-tahun. Perubahan positif ini untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan sejalan dengan perkembangan teknologi dan kemajuan dunia saat ini. Dengan adanya berbagai teknologi mutakhir, tentu tidak relevan jika praktik mengajar pada abad-abad sebelumnya terus dipraktikkan di masa abad ke-21 harus menjadi pembelajar seumur hidup, inovator, dan ahli di bidangnya. Mereka harus dapat menggunakan teknologi yang mereka miliki dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Mereka harus dapat bekerja dengan kelompok siswa yang beragam dan mengajar mereka dengan cara yang dapat mereka guru yang profesional adalah seorang visioner, pemecah masalah, dan pemikir kritis. Mereka mahir menggunakan teknologi untuk menjangkau siswa dengan gaya belajar yang berbeda. Mereka juga dapat menggunakan data untuk mengarahkan instruksi dan mengukur kemajuan abad 21 tidak hanya bersemangat dalam mengajar tetapi mereka juga memiliki minat terhadap perkembangan terbaru dalam penelitian membagikan beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang guru di abad 21. di bawah ini admin akan menguraikan 6 Karakteristik Guru Abad 21 sebagai berikut 1. Menguasai Mata Pelajaran Guru harus menguasai isi kurikulum untuk mata pelajaran yang diajarkan. Tentu agak canggung jika guru sendiri masih kesulitan menjelaskan sesuatu dalam mata pelajaran yang diajarkannya. 2. Mahir dan Terampil dalam Pedagogik Guru harus mahir menggunakan berbagai metode dan strategi belajar mengajar dengan benar saat melakukan p&p di kelas. Pembelajaran yang beragam ini tentunya menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan ramah siswa. 3. Memahami Perkembangan dan Mencintai SiswaPsikologi pendidikan juga menerapkan pentingnya seorang guru untuk memahami perkembangan anak didiknya, serta mampu mencintai mereka apa adanya. Guru abad 21 harus mampu menilai perkembangan siswa sesuai dengan kemampuannya. 4. Memahami Psikologi Pembelajaran Guru abad 21 juga mampu memahami psikologi belajar bagi siswanya. Hanya dengan memahami bagaimana minat dan tanggapan siswa ketika belajar, itu akan membantu seorang guru berfungsi lebih baik sebagai pendidik. 5. Keterampilan KonselingGuru juga perlu memiliki keterampilan konseling ketika berhadapan dengan siswa. Keterampilan untuk membantu siswa menghadapi emosi, sosial dan juga berbagai hal lain yang menjadi masalah bagi remaja. Merupakan keuntungan bagi guru untuk memiliki keterampilan konseling dalam menangani masalah terkait di dalam dan di luar kelas. 6. Penggunaan Teknologi TerbaruTidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan teknologi terkini merupakan salah satu fitur penting bagi guru di abad 21. Pembelajaran yang menggunakan lcd, games, aplikasi mobile tentunya membawa perbedaan suasana belajar di dalam artikel admin tentang 6 Karakteristik Guru Abad 21. semoga bisa bermanfaat. Asrul Menyukai Blog dan berbagi informasi tentang pendidikan melalui blog. Jika ada kekurangan / kesulitan download file bisa menghubungi kami di WA atau bisa Klik langsung disini
\n\n\n \n\nkarakteristik guru abad 21
4 Kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru terkait bagaimana cara penyampaian materi kepada peserta didik. Keterampilan pedagogik dimulai dari merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hingga evaluasi dan penilaian dalam pembelajaran. Bagaimana memahami karakter, gaya belajar, model 0% found this document useful 0 votes445 views42 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes445 views42 pagesKarakteristik Guru Abad 21 KEGIATAN BELAJAR 1 Karakteristik Guru dan Siswa Abad 21 Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, ibu bapak diharapkan dapat menjelaskan pembelajaran abad 21, karakteristik guru abad 21, dan karakteristik siswa abad 21. Pokok-Pokok Materi A. Pembelajaran Abad 21 B. Karakteristik guru abad 21 C. Karakteristik siswa abad 21 Uraian Materi A. Pembelajaran Abad 21 Dalam pandangan paradigma positivistik masyarakat berkembang secara linier seiring dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri yang ditopang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara berturut-turut masyarakat berkembang dari masyarakat primitif, masyarakat agraris, masyarakat industri, dan kemudian pada perkembangan lanjut menjadi masyarakat informasi. Situasi abad 21 sering kali diidentikan dengan masyarakat informasi tersebut, yang ditandai oleh munculnya fenomena masyarakat digital. Meneruskan perkembangan masyarakat industri generasi pertama, sekarang ini, abad 21 dan masa mendatang, muncul apa yang disebut sebagai revolusi industri Istilah industri pertama kali diperkenalkan pada Hannover Fair 2011 yang ditandai revolusi digital. Revolusi industri gelombang keempat, yang juga disebut industri kini telah tiba. Industry adalah tren terbaru teknologi yang sedemikian rupa canggihnya, yang berpengaruh besar terhadap proses produksi pada sektor manufaktur. Teknologi canggih tersebut termasuk kecerdasan buatan artificial intelligent, perdagangan elektronik, data raksasa, teknologi finansial, ekonomi berbagi, hingga penggunaan robot. Bob Gordon dari Universitas Northwestern, seperti dikutip Paul Krugman 2013, mencatat, sebelumnya telah terjadi tiga revolusi industri. Pertama, ditemukannya mesin uap dan kereta api 1750-1830. Kedua, penemuan listrik, alat komunikasi, kimia, dan minyak 1870-1900. Ketiga, penemuan komputer, internet, dan telepon genggam 1960-sampai sekarang. Versi lain menyatakan, revolusi ketiga dimulai pada 1969 melalui kemunculan teknologi informasi dan komunikasi, serta mesin otomasi dikutip dari A. Tony Prasentiantono, Kompas 10 April 2018, hal. 1. Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat global, juga berkembang sebagaimana alur linieristik tersebut, setidaknya dari sudut pandang pemerintah sejak era Orde Baru. Akan tetapi pada kenyataannya kondisi masyarakat Indonesia tidak sama dengan perkembangan pada masyarakat Barat yang pernah mengalami era pencerahan dan masyarakat industri. Perkembangan masyarakat Indonesia faktanya tidak secara linier, tetapi lebih berlangsung secara pararel. Artinya, ada masyarakat yang hingga fase perkembangannya sekarang masih menunjukkan masyarakat primitif, ada yang masih agraris, ada yang sudah menunjukkan karakter sebagai masyarakat industrial, dan bahkan ada yang memang sudah masuk dalam era digital. Semuanya kategori karakter masyarakat tersebut faktanya berkembang tidak secara linier, tetapi berlangsung secara pararel. Oleh karena itu, meskipun era digital sudah begitu marak yang ditandai oleh makin luasnya jangkauan internet; namun demikian ada juga masyarakat yang masih belum terjangkau internet, dan bahkan masih berupa wilayah blank spot. Kondisi seperti itu juga berimplikasi terhadap perkembangan pelayanan pendidikan, sehingga juga berkonsekuensi terhadap karaktiristik guru dan siswanya, meskipun sudah berada dalam abad 21. Sekolah, guru, dan siswa di daerah perkotaan memang sudah terkoneksi jaringan internet, tetapi untuk daerah pedesaan masih ada juga yang belum terambah oleh fasilitas internet, dan bahkan ada pula wilayah yang sama sekali belum terjangkau infrastruktur telekomunikasi. Akan tetapi pada abad 21 sekarang ini masyarakat Indonesia memang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan era digital. Karena itu apa pun harus menyesuaikan dengan kehadiran era baru berbasis digital, sehingga bagaimana menjadi bagian dari era digital sekarang ini dengan memanfaatkan teknologi digital dan berjejaring ini secara produktif. Menurut Manuel Castell kemunculan masyarakat informasional itu ditandai dengan lima karateristik dasar Pertama, ada teknologi-teknologi yang bertindak berdasarkan informasi. Kedua, karena informasi adalah bagian dari seluruh kegiatan manusia, teknologi-teknologi itu mempunyai efek yang meresap. Ketiga, semua sistem yang menggunakan teknologi informasi didefinisikan oleh logika jaringan’ yang memungkinkan mereka memengaruhi suatu varietas luas proses-proses dan organisasi-organisasi. Keempat, teknologi-teknologi baru sangat fleksibel, memungkinkan mereka beradaptasi dan berubah secara terus-menerus. Akhirnya, teknologi-teknologi spesifik yang diasosiasikan dengan informasi sedang bergabung menjadi suatu sistem yang sangat terintegrasi dalam Ritzer, 2012 969. Menurut Castell sebenarnya sudah sejak dekade 1980-an muncul apa yang ia sebut sebagai ekonomi informasional global baru yang semakin menguntungkan. “Ia informasional karena produktivitas dan daya saing unit-unit atau agen-agen di dalam ekonomi ini entah itu firma-firma, region-region, atau wilayah-wilayah yang tergantung secara fundamental pada kapsitas mereka untuk menghasilkan, memproses, dan menerapkan secara efisien informasi berbasis pengetahuan Castell, 1996 66. Ia global karena ia mempunyai “kapasitas untuk bekerja sebaga i suatu unit di dalam waktu nyata pada suatu skala planeter” Castell, 1996 92. Hal itu dimungkinkan untuk pertama kalinya oleh kehadiran teknologi informasi dan komunikasi yang baru. Meneruskan konsep ruang mengalir itu, kemudian Scott Lash menganalisis kemunculan masyarakat informasional itu secara lebih mendalam, detail, dan canggih. Sama seperti Castells, Lash setuju dengan kemunculan dunia baru, yaitu masyarakat informasional yang meskipun merupakan kelanjutan dari kapitalisme lama, tetapi memiliki berbagai karakter yang berbeda. Dengan pendekatan kritis, Lash menganalisis kapitalisme informasional dengan berusaha memperluasnya 21. Konsep Pendidikan Abad 21 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Daryanto & Karim (2017) menyebut Abad 21 merupakan abad pengetahuan dimana informasi mudah tersebar dan teknologi berkembang dengan pesat. Karakteristik Abad 21 ditandai dengan semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan sehingga sinergi diantaranya

- Kisi-kisi soal pretest Pendidikan Profesi Guru PPG Dalam Jabatan Daljab perlu dipelajari oleh peserta calon guru SD agar dapat mengerjakan ujian dengan lancar. Informasi terkait poin-poin acuan tes ini juga dapat di-download melalui link yang tersedia. PPG Dalam Jabatan merupakan program pendidikan yang dipersiapkan bagi lulusan S1 Kependidikan dan S1/D4 Non-kependidikan dengan bakat dan minat menjadi guru. Tujuannya adalah agar guru menguasai kompetensi secara utuh melalui Standar Pendidikan Guru. Pendaftaran PPG Daljab 2023 telah dibuka pada periode Juni 2023. Secara umum, terdapat dua kategori pendaftar, yakni guru yang sudah pernah mendaftar pada 2022 tetapi belum lulus administrasi serta guru yang sudah lulus administrasi PPG 2022. Jadwal untuk masing-masing kategori peserta ini yang belum pernah mendaftar atau belum lulus seleksi administrasi tahun 2022 dapat mengunggah persyaratan lewat portal menggunakan akun SIMPKB masing-masing. Jadwalnya berlangsung mulai 30 Mei hingga 11 Juni 2023. Sementara itu, guru yang sudah lulus seleksi administrasi PPG 2022 lalu hanya diminta melakukan penyesuaian bidang studi. Tahap ini bisa dilakukan dalam periode 10-15 Juni 2023. Setelah dilakukan verifikasi dan validasi oleh petugas, peserta akan disaring lagi untuk kemudian mengikuti tahapan seleksi PPG selanjutnya. Pengumuman seleksi administrasi disampaikan pada 5 Juli 2023. Setelah itu, peserta akan mengikuti ujian kompetensi atau pretest. Baca juga Contoh Soal Pretest PPG Dalam Jabatan 2023 dan Kunci Jawabannya Contoh Soal Pretest PPG 2023 Daljab dan Kunci Jawabannya Kisi-kisi Pretest PPG Daljab 2023 Guru Kelas SD dan Link Download Kisi-kisi pretest PPG Daljab berisi materi-materi yang akan diujikan bagi calon peserta PPG. Cakupan materi di dalamnya sangat rinci dan dibuat berdasarkan bidangnya masing-masing. Setiap peserta dapat mempelajari kisi-kisi sesuai bidang yang diikuti, termasuk untuk jurusan Guru pretest PPG Daljab 2023 ini menggunakan materi yang dirilis laman PPG Kemendikbud untuk seleksi PPG 2022. Materi di dalamnya kemungkinan tidak jauh beda untuk pretest PPG Pembelajaran Mata Kuliah CPMK Membiasakan sikap cinta tanah air sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Membiasakan sikap berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Membiasakan sikap kesepenuhhatian dan kemurahhatian sebagai pendidik yang memesona dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Menguasai berbagai teori perkembangan anak dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai berbagai teori belajar dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai berbagai penilaian dan analisis hasil belajar sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan menerapkan penilaian otentik dan tindak lanjutnya dalam pembelajaran di SD. Menguasai kompetensi pedagogik profesi guru dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai karakteristik pembelajaran abad 21 dan penerapannya di SD. Menguasai implementasi Penguatan Pendidikan Karakter PPK dalam pembelajaran di SD. Memahami persyaratan, kualifikasi, dan kompetensi guru SD yang profesional. Menguasai berbagai regulasi yang terkait dengan profesi guru. Menerapkan etika profesi guru dalam kehidupannya. Menguasai materi berbagai ragam teks serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi satuan bahasa pembentuk teks serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks fiksi serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks nonfiksi serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi apresiasi dan kreasi sastra anak serta penerapannya dalam pembelajaran di SD. Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta melakukan pemecahan masalah matematis pada materi bilangan bulat, pecahan, persen, perbandingan, skala, KPK dan FPB serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan aplikasinya dalam pembelajaran Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta melakukan pemecahan masalah matematis pada materi geometri bangun datar dan bangun ruang khususnya segi tiga, segi empat, prisma dan limas, dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta melakukan pemecahan masalah matematis pada materi statistika serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta melakukan pemecahan masalah matematis pada materi kapita selekta pola bilangan, aljabar, trigonometri, logika secara mendalam, dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai langkah-langkah metode ilmiah dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi makhluk hidup dan proses kehidupannya sistem organ pada manusia, bagian tumbuhan dan fungsinya, daur hidup hewan dan perkembangbiakan makhluk hidup serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi benda dan sifatnya serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi energi dan perubahannya gaya, usaha dan energi, suhu dan kalor, gelombang bunyi, cahaya, listrik dan magnet serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi bumi dan alam semesta serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai ruang lingkup materi manusia, tempat, dan lingkungan serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD Menguasai ruang lingkup materi waktu, keberlanjutan dan perubahan serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD Menguasai ruang lingkup materi sistem sosial dan budaya serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD Menguasai ruang lingkup materi perilaku ekonomi dan kesejahteraan serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD Menganalisis fenomena interaksi dalam perkembangan IPTEK dan masyarakat global serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi pengertian hak asasi manusia, pelanggaran HAM, penegakan HAM, dan aplikasinya dalam pembelajaran SD. Menguasai materi persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat multikultur, nasionalisme, dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD Menguasai konsep nilai, moral, norma, hukum dan peraturan serta aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai materi sejarah perumusan Pancasila dan, nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila, dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Menguasai hakikat kewarganegaraan global, tantangan di era globalisasi, dampak positif dan negatif globalisasi, dan aplikasinya dalam pembelajaran di SD. Mampu menelaah Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD muatan materi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PPKn untuk merumuskan indikator ketercapaian kompetensi dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, perkembangan intelektual, moral, dan sosial peserta didik, lingkungan sekolah, serta perkembangan teknologi abad ke-21; Mampu menentukan materi pokok dan bahan ajar yang relevan dengan kompetensi; Mampu mengembangkan media pembelajaran tematik di SD mendukung peningkatan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif Mampu melaksanakan Praktik Pembelajaran dengan Teman Sejawat Peerteaching dengan memperhatikan ICT, keterampilan abad 21, literasi, PPK, dan HOTs. Evaluasi Proses Pembelajaran berbasis TIK Evaluasi hasil pembelajaran berbasis TIK dan HOTS mampu mengembangkan alat evaluasi proses dan hasil pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi; Mampu mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas Mampu menyusun rencana Penelitian Tindakan Kelas berbasis permasalahan pembelajaran di kelas. Mampu menyusun rencana Penelitian Tindakan Kelas berbasis permasalahan pada muatan IPS SD dalam pembelajaran di kelas-nya. Mampu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan rencana yang telah disusun. Mampu menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas. Selain CPMK, kisi-kisi pretest PPG Daljab 2023 Guru SD juga mencakup rincian seperti materi/topik, submateri/subtopik, dan indikatornya. Selengkapnya dapat dilihat di berkas di bawah ini. Link download-nya dapat diakses melalui tautan berikutLink Download Kisi-Kisi PPG 2023 untuk Guru Kelas SD 5 Poin Penting dalam Memahami Kisi-Kisi Pretest PPG 2023 Kisi-kisi pretest PPG 2023 memiliki banyak kolom dengan beberapa subjudul. Mengutip MIN 3 Bandar Lampung, penjelasan dari subjudul tersebut sebagai berikut1. CPBS Capaian Pembelajaran Lulusan Bidang Studi CPBS adalah rumusan pernyataan Standar Kompetensi Lulusan Program Studi PPG. Bentuknya sejumlah kompetensi yang harus dimiliki lulusan program PPG. Pada PPG Daljab 2023, para peserta harus mempunyai dan memenuhi kompetensi minimum mengikuti standar yang ditetapkan sehingga dapat lulus PPG CPMK Capaian Pembelajaran Mata Kuliah CMPK adalah rumusan pernyataan dari Kompetensi Inti KI/Kompetensi Dasar KD pada tiap mata pelajaran mata kuliah yang akan diambil peserta PPG Daljab 2023. Setiap peserta mesti memenuhi capaian pembelajaran dalam mata kuliah berupa kemampuan, keterampilan, hingga pengetahuan yang akan dicapai setelah Materi/Topik dan Sub MateriMateri tersebut adalah topik yang akan dipelajari dan dikuasai secara teori dan praktek. Materi dijabarkan ke dalam sub materi yang lebih IndikatorIndikator yaitu ukuran atau tolak ukur kompetensi materi yang mesti dicapai guru. Di dalamnya memberi gambaran jelas mengenai kompetensi teori dan praktik dari materi dan submateri yang harus Level CognitiveLevel Cognitive adalah taksonomi bloom yang mempunyai tingkat kesulitan soal dan berisi angka. - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Fadli Nasrudin

Eg2x. 189 5 236 390 64 418 444 76 233

karakteristik guru abad 21